Site icon POKOKBERITA TEMPATNYA SEMUA KEJADIAN TERKINI YANG ADA DI INTERNASIONAL

Beli atau Sewa Rumah? Ini 5 Fakta yang Bikin Gen Z Berpikir Keras

447bd538-cf15-4142-9554-97cb1fe956bf

Beli atau Sewa Rumah? Ini 5 Fakta yang Bikin Gen Z Berpikir Keras

Keputusan untuk membeli atau menyewa rumah adalah salah satu pilihan finansial terbesar dalam hidup seseorang. Bagi Generasi Z—yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012—keputusan ini menjadi semakin rumit di tengah tantangan ekonomi seperti inflasi, harga properti yang melambung, serta dinamika pekerjaan yang tidak selalu stabil. Dalam situasi ini, banyak Gen Z mulai mempertanyakan, apakah lebih baik membeli rumah sendiri atau menyewa dalam jangka panjang?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita bahas 5 fakta penting yang perlu dipahami oleh Generasi Z sebelum memutuskan jalan hidup mereka di sektor properti.

Beli atau Sewa Rumah? Ini 5 Fakta yang Bikin Gen Z Berpikir Keras

Beli atau Sewa Rumah? Ini 5 Fakta yang Bikin Gen Z Berpikir Keras


1. Harga Rumah Naik, Tapi Tidak Selalu Menguntungkan

Banyak orang tua dari Gen Z mungkin menganjurkan untuk membeli rumah karena dianggap sebagai aset yang terus naik nilainya. Memang benar bahwa harga properti cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun, tidak semua kenaikan harga rumah berarti keuntungan finansial bagi pembelinya.

Contohnya, dalam beberapa tahun terakhir, harga rumah di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya melonjak, namun begitu pula dengan biaya perawatan, pajak properti, dan bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Bahkan, jika nilai rumah naik 5–10 persen dalam beberapa tahun, keuntungan itu bisa tergerus oleh beban cicilan dan biaya pemeliharaan.

Selain itu, jika lokasi rumah yang dibeli kurang strategis atau pembangunan wilayahnya stagnan, nilai rumah bisa justru turun atau stagnan.


2. Fleksibilitas Menyewa Cocok untuk Gaya Hidup Gen Z

Generasi Z dikenal dengan gaya hidup yang lebih dinamis dan tidak terlalu mengutamakan kepemilikan barang, termasuk properti. Mobilitas kerja yang tinggi, tren work-from-anywhere, dan minat mengejar peluang di berbagai kota atau negara membuat menyewa rumah menjadi pilihan logis.

Menyewa memberikan fleksibilitas untuk berpindah lokasi tanpa harus memikirkan proses jual-beli rumah yang rumit. Gen Z yang belum menetap secara profesional atau belum menikah pun bisa memanfaatkan sistem sewa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup atau kondisi ekonomi.


3. Kredit Rumah Bisa Menjadi Beban Finansial Panjang

Membeli rumah secara kredit memang memberi peluang kepemilikan, tapi juga membawa konsekuensi finansial jangka panjang. Dengan tenor KPR yang umumnya berkisar 15–25 tahun, Gen Z bisa terjebak dalam komitmen utang jangka panjang di usia muda.

Beberapa risiko yang perlu diperhatikan saat mengambil KPR:

Jika tidak disertai dengan perencanaan keuangan yang matang, KPR bisa menjadi tekanan psikologis dan membatasi kebebasan finansial Gen Z dalam mengejar tujuan hidup lainnya, seperti pendidikan lanjut, bisnis, atau liburan.


4. Investasi Alternatif Lebih Menarik Bagi Sebagian Gen Z

Banyak anggota Gen Z lebih tertarik pada investasi alternatif seperti saham, reksa dana, atau bahkan kripto dibanding membeli rumah. Alasannya sederhana: mereka lebih memahami instrumen tersebut, bisa dimulai dengan modal kecil, dan memiliki likuiditas tinggi.

Sementara itu, rumah adalah aset tidak likuid—sulit dijual cepat tanpa kehilangan nilai. Jika Gen Z membeli rumah sebagai investasi, mereka harus siap untuk:

Karena itu, banyak Gen Z yang berpikir ulang untuk menjadikan rumah sebagai instrumen investasi utama.


5. Membeli Rumah Masih Relevan, Tapi Harus Sesuai Kebutuhan

Meski menyewa menawarkan fleksibilitas dan pembelian rumah penuh risiko, bukan berarti membeli rumah selalu buruk. Dalam kondisi tertentu, membeli rumah tetap menjadi keputusan tepat, terutama bagi Gen Z yang sudah:

Kepemilikan rumah juga memberi rasa aman, stabilitas jangka panjang, dan potensi warisan di masa depan. Namun, keputusan membeli harus didasarkan pada kebutuhan pribadi, bukan tekanan sosial atau gengsi semata.

Baca juga:Ketua Komisi II DPR Usul Pemilu dan Pilkada Digelar Beda Tahun


Tips Praktis bagi Gen Z Sebelum Memutuskan

Berikut beberapa tips yang bisa membantu Gen Z membuat keputusan antara menyewa atau membeli rumah:


Kesimpulan: Sewa atau Beli? Kembali ke Tujuan dan Prioritas

Keputusan antara menyewa atau membeli rumah bukan soal mana yang lebih baik secara umum, tetapi mana yang lebih sesuai dengan kondisi hidup dan tujuan finansial Anda. Bagi Gen Z, penting untuk menyadari bahwa memiliki rumah bukan lagi satu-satunya indikator kesuksesan.

Dengan kondisi ekonomi yang berubah cepat, digitalisasi gaya hidup, dan pilihan investasi yang semakin luas, memiliki rumah adalah pilihan yang harus dipertimbangkan secara rasional, bukan emosional.

Jadi, sebelum terburu-buru mengambil KPR atau menandatangani kontrak sewa jangka panjang, pastikan Anda sudah memahami semua aspek dan siap dengan segala konsekuensinya.

Exit mobile version