Site icon POKOKBERITA TEMPATNYA SEMUA KEJADIAN TERKINI YANG ADA DI INTERNASIONAL

Samsung Galaxy Z Flip 7 Dan Z Fold 7 Beda Chipset Alasannya?

Samsung Galaxy Z Flip

Samsung Galaxy Z Flip 7 Dan Z Fold 7 Beda Chipset Alasannya? dilaporkan tengah mempersiapkan gebrakan dalam pengembangan ponsel lipat generasi terbarunya yang dijadwalkan meluncur pada pertengahan tahun ini.

Menurut laporan terbaru yang disampaikan oleh media lokal Chosun Daily, Samsung dikabarkan akan kembali ke rencana semula dalam hal penggunaan prosesor atau chipset untuk lini ponsel lipat terbarunya, yaitu Galaxy Z Flip 7 dan Galaxy Z Fold 7.

Sumber terpercaya mengindikasikan bahwa Samsung berencana menyematkan chipset Exynos 2500—prosesor besutan internal mereka—pada Galaxy Z Flip 7. Sementara itu, untuk Galaxy Z Fold 7 yang berada di kelas premium, Samsung disebut akan tetap mengandalkan chipset dari Qualcomm, yakni Snapdragon, yang kemungkinan besar adalah Snapdragon 8 Gen 3.

Samsung Galaxy Z Flip 7 Dan Z Fold 7 Performa Tinggi

Langkah ini menandakan penerapan strategi dual-platform chipset untuk dua lini produk flagship foldable Samsung, dengan penekanan pada keseimbangan antara efisiensi biaya dan performa. Diketahui bahwa Samsung telah lama mengembangkan lini prosesor Exynos sebagai alternatif bagi Snapdragon, yang selama bertahun-tahun menjadi chipset utama dalam berbagai seri Galaxy.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan Exynos menuai kritik akibat performanya yang tidak konsisten dibandingkan dengan Snapdragon. Hal ini mendorong Samsung untuk lebih selektif dalam menyematkan chipset besutannya ke perangkat flagship.

Seiring dengan perkembangan teknologi proses manufaktur terbaru dan optimisasi perangkat lunak, Samsung tampaknya berupaya mengembalikan kepercayaan terhadap lini Exynos dengan menjadikannya sebagai dapur pacu utama di Galaxy Z Flip 7.

Perjalanan Penuh Tantangan Chipset Exynos 2500

Chipset Exynos 2500 dikembangkan menggunakan teknologi fabrikasi 3 nanometer generasi terbaru yang disebut-sebut mampu meningkatkan efisiensi daya dan performa secara signifikan. Akan tetapi, proses produksinya mengalami kendala pada tingkat hasil produksi (yield) yang rendah, yang menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan oleh manajemen Samsung.

Dikutip dari laporan yang dirilis 9to5Google pada Selasa (6/5/2025), yield Exynos 2500 dilaporkan berada pada kisaran 20 hingga 40 persen, masih jauh dari target ideal Samsung sebesar 60 persen yang diperlukan untuk mendukung produksi massal secara berkelanjutan. Hal ini sempat menyebabkan ketidakpastian di internal perusahaan, hingga muncul wacana untuk sepenuhnya menggunakan Snapdragon kembali di lini ponsel lipat tahun ini.

Namun, seiring berjalannya waktu, performa produksi Exynos 2500 disebut mengalami peningkatan signifikan, meskipun belum mencapai ambang produksi optimal. Samsung pun akhirnya kembali mempertimbangkan untuk menerapkan Exynos pada salah satu model, yakni Galaxy Z Flip 7, yang dinilai lebih sensitif terhadap harga produksi ketimbang Z Fold 7.

Alasan Strategis di Balik Penggunaan Exynos pada Galaxy Z Flip 7

Keputusan untuk menggunakan Exynos 2500 pada Galaxy Z Flip 7, menurut berbagai analis industri, lebih banyak dilatarbelakangi oleh alasan ekonomi ketimbang aspek teknis semata.

Harga jual chip Snapdragon mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dilaporkan naik lebih dari 20 persen dalam satu tahun terakhir. Hal ini berdampak langsung terhadap struktur biaya produksi Galaxy Z Flip 7 yang merupakan produk dengan harga jual relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan Galaxy Z Fold 7.

Dengan mengandalkan chipset internal, Samsung tidak hanya dapat menekan biaya, tetapi juga memiliki kontrol lebih besar terhadap rantai pasokan dan pengembangan ekosistem perangkat lunak. Selain itu, penggunaan Exynos juga memberikan keleluasaan dalam melakukan diferensiasi fitur dan kustomisasi sistem operasi, mengingat arsitektur dan firmware dikembangkan secara internal.

Berbeda dengan Galaxy Z Flip 7, model Galaxy Z Fold 7 tetap akan menggunakan chipset dari Qualcomm. Mengingat target pasar untuk Fold 7 adalah segmen premium dengan tuntutan performa maksimal dan fitur multitasking tingkat lanjut, Samsung dinilai tidak ingin mengambil risiko dengan menggunakan platform yang belum sepenuhnya matang.

Snapdragon 8 Gen 3 yang diperkirakan akan ditanamkan pada Fold 7 merupakan generasi terkini dari lini prosesor andalan Qualcomm, menawarkan peningkatan signifikan dalam performa grafis, efisiensi daya, serta kapabilitas kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi secara mendalam.

Keputusan untuk tetap menggunakan Snapdragon di Galaxy Z Fold 7 dipandang sebagai langkah konservatif namun strategis, agar produk flagship ini tetap mendapatkan kepercayaan penuh dari kalangan pengguna profesional dan teknologi-savvy.

Harapan Terhadap Ekosistem Chipset Samsung ke Depan

Kembalinya Exynos ke lini flagship foldable menunjukkan keinginan kuat Samsung untuk tidak terus bergantung pada pihak ketiga dalam penyediaan komponen vital seperti chipset. Dengan investasi besar-besaran dalam teknologi manufaktur semikonduktor dan pengembangan perangkat lunak, Samsung berharap dapat bersaing secara setara dengan Qualcomm dan MediaTek dalam waktu dekat.

Para analis memprediksi bahwa jika implementasi Exynos 2500 di Galaxy Z Flip 7 berjalan sukses, Samsung kemungkinan besar akan memperluas penggunaan chipset tersebut ke lebih banyak model di masa mendatang, termasuk mungkin varian dari seri Galaxy S.

Namun demikian, keberhasilan langkah ini sangat bergantung pada penerimaan pasar serta kestabilan performa dari Exynos 2500 itu sendiri. Samsung perlu memastikan bahwa pengalaman pengguna tidak terganggu oleh isu seperti overheating, efisiensi daya yang buruk, atau kendala kompatibilitas aplikasi.

Penutup

Dengan strategi baru ini, Samsung kembali memposisikan dirinya sebagai pemain utama yang tidak hanya menjadi produsen perangkat keras, tetapi juga pengembang teknologi inti di balik produknya. Penerapan Exynos 2500 pada Galaxy Z Flip 7 dan Snapdragon pada Galaxy Z Fold 7 mencerminkan pendekatan dual-strategi yang pragmatis, menyatukan inovasi dan efisiensi biaya.

Konsumen kini menanti dengan penuh antusiasme bagaimana performa sebenarnya dari kedua perangkat lipat ini saat resmi diluncurkan. Apakah langkah berani Samsung akan membuahkan hasil positif atau justru menjadi bahan evaluasi lanjutan bagi masa depan Exynos, semua akan terjawab dalam waktu dekat.

Baca Juga : Cara Mengaktifkan ESIM XL Dengan Mudah Tanpa Ribet & Praktis

Exit mobile version