Deretan Negara yang Intens Mengembangkan dan Produksi Robot Humanoid
Dalam beberapa tahun terakhir, robot humanoid telah menjadi pusat perhatian dalam dunia teknologi. Robot jenis ini dirancang menyerupai manusia, baik dari segi bentuk, gerak, hingga kemampuan interaksi. Tak hanya sekadar perangkat mekanis, robot humanoid kini dilengkapi kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan mereka memahami perintah, merespons emosi, bahkan belajar dari lingkungan.
Perkembangan ini tidak lepas dari investasi besar-besaran negara-negara maju yang menjadikan teknologi robotik sebagai bagian dari strategi nasional di bidang industri, pertahanan, dan layanan publik. Berikut adalah deretan negara yang secara intens mengembangkan dan memproduksi robot humanoid.
Deretan Negara yang Intens Mengembangkan dan Produksi Robot Humanoid
Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan sejarah terpanjang dalam pengembangan robot humanoid. Sejak dekade 1980-an, perusahaan seperti Honda dan Toyota telah memperkenalkan robot yang menyerupai manusia, seperti ASIMO dan T-HR3. Tak hanya itu, perusahaan teknologi seperti SoftBank Robotics turut meramaikan industri ini dengan menghadirkan robot sosial bernama Pepper.
Faktor pendorong utama Jepang dalam mengembangkan robot humanoid adalah krisis demografi, di mana populasi lansia meningkat dan kebutuhan tenaga kerja di sektor perawatan dan pelayanan publik menjadi sangat tinggi.
Amerika Serikat: Fokus pada Kecerdasan dan Mobilitas
Amerika Serikat menonjol dalam pengembangan robot humanoid dengan pendekatan berbasis kecerdasan buatan dan mobilitas ekstrem. Perusahaan seperti Boston Dynamics, meskipun lebih dikenal lewat robot anjing Spot dan robot Atlas yang lincah, turut menjadi pionir dalam menciptakan robot-robot humanoid berkemampuan fisik luar biasa.
Selain itu, perusahaan AI seperti Tesla, NVIDIA, dan OpenAI turut mengintegrasikan sistem pembelajaran mesin dan natural language processing ke dalam robot-robot generasi baru. Tesla bahkan telah memperkenalkan proyek Optimus, robot humanoid multifungsi untuk lingkungan kerja industri.
Tiongkok: Investasi Besar dan Adopsi Luas
Tiongkok menjadi negara dengan laju pertumbuhan paling pesat dalam sektor robotik. Pemerintahnya memasukkan robotika sebagai salah satu fokus utama dalam program nasional Made in China 2025. Banyak perusahaan Tiongkok seperti UBTECH Robotics dan Fourier Intelligence mengembangkan robot humanoid untuk pendidikan, keamanan, hingga layanan pelanggan.
Salah satu robot yang mencuri perhatian adalah Walker X, robot cerdas dengan kemampuan membawa barang, membuka pintu, dan berinteraksi layaknya manusia. Tiongkok juga telah mengintegrasikan robot humanoid di beberapa bandara dan pusat perbelanjaan sebagai asisten informasi.
Korea Selatan: Integrasi Robot di Kehidupan Sehari-hari
Korea Selatan turut menjadi pemain utama dengan pendekatan integrasi robot humanoid dalam kehidupan masyarakat. Perusahaan seperti Hanwha Robotics dan Rainbow Robotics menciptakan robot yang digunakan di sektor pendidikan, medis, dan hiburan.
Korea juga mengembangkan kebijakan yang mendukung ekosistem robotik nasional, termasuk pemberian subsidi untuk adopsi robot di sekolah dan rumah sakit. Salah satu proyek terkenal adalah robot EveR, yang digunakan sebagai pemandu museum dan pembawa acara televisi.
Eropa dan Negara Lain: Penelitian dan Kolaborasi Multinasional
Selain empat negara utama, kawasan Eropa juga aktif dalam pengembangan robot humanoid, terutama melalui proyek penelitian kolaboratif. Organisasi seperti Horizon Europe mendanai proyek-proyek seperti iCub (Italia) dan REEM-C (Spanyol), yang berfokus pada interaksi sosial dan kemampuan motorik.
Sementara itu, negara seperti India dan Israel mulai menunjukkan kemajuan di sektor robotik dengan pendekatan startup berbasis riset dan dukungan pemerintah.
Penutup: Masa Depan Robot Humanoid di Tangan Inovasi Global
Robot humanoid kini bukan lagi sekadar fiksi ilmiah, melainkan bagian nyata dari perkembangan teknologi masa kini. Negara-negara seperti Jepang, AS, Tiongkok, dan Korea Selatan telah menjadi garda terdepan dalam inovasi dan produksi robot manusia digital ini.
Baca juga:Sosok Anang Supriatna Kapuspenkum Kejagung Baru yang Pernah Tersandung Kasus Djoko Tjandra