
Harga Bitcoin Turun Akibat Serangan AS ke Iran, Indodax: Tetap Tenang, Saatnya Akumulasi
Harga Bitcoin Turun Akibat Serangan AS ke Iran, Indodax: Tetap Tenang, Saatnya Akumulasi
Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Iran kembali mengguncang pasar global, termasuk pasar aset kripto.
Serangan militer yang dilakukan AS terhadap target di wilayah Iran menyebabkan kekhawatiran investor dan memicu aksi penjualan sejumlah instrumen investasi, termasuk Bitcoin. Mata uang digital tersebut mengalami koreksi harga yang tajam dalam waktu singkat.
Bitcoin Turun Lebih dari 7% dalam 24 Jam
Data perdagangan menunjukkan bahwa harga Bitcoin turun lebih dari 7% dalam 24 jam terakhir.
Sebelum serangan terjadi, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$67.000 per simpanan.
Namun, setelah berita mengenai serangan militer menyebar luas, harganya turun ke level US$62.000.
Penurunan ini terjadi secara serentak di banyak bursa kripto di seluruh dunia.
Indodax Ajak Investor Tetap Tenang
Menangapi kondisi pasar yang bergejolak, CEO Indodax Oscar Darmawan mengimbau investor untuk tidak panik.
Ia mengatakan bahwa volatilitas merupakan hal yang wajar dalam dunia kripto, terutama saat terjadi di pasar global.
Menurutnya, koreksi harga bukan akhir dari segalanya, melainkan peluang untuk melakukan akumulasi aset digital.
Waktunya Akumulasi Bagi Investor Jangka Panjang
Oscar menegaskan bahwa investor yang memiliki visi jangka panjang justru bisa memanfaatkan situasi ini untuk membeli aset dengan harga lebih murah. Ia menyarankan strategi dollar-cost averaging (DCA), yakni membeli dalam jumlah kecil secara bertahap agar tetap tenang menghadapi fluktuasi pasar.
Strategi ini dianggap cocok di tengah wilayah global.
Pasar Kripto Lain Juga Terkoreksi
Bukan hanya Bitcoin, berbagai altcoin besar seperti Ethereum, Solana, BNB, dan XRP juga mencatat penurunan harga.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global menyusut lebih dari US$100 miliar hanya dalam beberapa jam. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen negatif akibat konflik geopolitik berdampak pada seluruh ekosistem aset digital.
Volume Perdagangan di Indonesia Meningkat
Meskipun harga menurun, aktivitas perdagangan kripto di dalam negeri justru meningkat.
Indodax mencatat menampilkan volume transaksi, terutama dari investor yang memanfaatkan koreksi harga untuk melakukan pembelian.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian investor sudah memahami dinamika pasar dan tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek.
Faktor Geopolitik dan Sentimen Pasar
Menurut para analis, konflik antara AS dan Iran menjadi faktor utama pemicu penurunan harga Bitcoin dalam waktu singkat.
Investor global cenderung mengalihkan aset mereka ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti emas.
Namun, banyak analis juga percaya bahwa jika konflik tidak berkembang menjadi lebih luas, maka pasar kripto akan segera pulih.
Optimisme Tetap Ada di Komunitas Kripto
Meski mengalami tekanan, komunitas kripto global tetap optimis. Banyak pihak yang berpendapat bahwa koreksi ini hanyalah bagian dari siklus pasar biasa dan bukan menandakan tren penurunan jangka panjang.
Adopsi Bitcoin dan teknologi blockchain masih terus berkembang secara global, baik dari kalangan retail maupun institusi.
Indodax Tekankan Pentingnya Edukasi
Indodax menekankan pentingnya edukasi dan pemahaman pasar kepada semua pengguna.
Investor diimbau untuk tidak hanya mengikuti tren atau berita sensasional, melainkan benar-benar memahami dasar dari setiap aset yang dibeli.
Edukasi tentang risiko pengelolaan portofolio juga terus ditingkatkan untuk menghadapi pasar yang penuh tantangan.
Baca juga:Iran Desak DK PBB Gelar Sidang Darurat: Serangan AS Dinilai Langgar Hukum Internasional
Kesimpulan: Koreksi adalah Peluang
Harga Bitcoin yang turun akibat serangan AS ke Iran mencerminkan sensitivitas pasar terhadap isu geopolitik.
Namun, bagi investor yang berpikir panjang, koreksi seperti ini adalah momen penting untuk evaluasi dan akumulasi aset.
Indodax menilai bahwa dengan pendekatan yang rasional dan strategi yang tepat, investor tetap dapat memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.