
Libur Panjang Pertamina Tambah Stok 7,38 Juta Tabung LPG 3 Kg
Libur Panjang Pertamina Tambah Stok 7,38 Juta Tabung LPG 3 Kg
Menjelang momen libur panjang akhir pekan dan cuti bersama, PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading
Pertamina Patra Niaga, mengambil langkah antisipatif dengan menambah pasokan LPG subsidi 3 kilogram
sebanyak 7,38 juta tabung. Penambahan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat
tetap terjaga, terutama di wilayah dengan potensi lonjakan permintaan.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam menjamin ketahanan energi nasional
termasuk di sektor rumah tangga yang sangat bergantung pada LPG sebagai bahan bakar utama untuk memasak sehari-hari.

Fokus di Wilayah Padat dan Daerah Wisata
Peningkatan permintaan biasanya terjadi di wilayah padat penduduk, terutama Jawa, Sumatera, dan Bali
serta di kawasan destinasi wisata yang ramai dikunjungi selama libur panjang.
Oleh karena itu, Pertamina memfokuskan distribusi tambahan ke wilayah-wilayah tersebut melalui agen dan pangkalan resmi.
Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, penambahan stok ini merupakan bagian dari program
rutin saat menjelang hari libur nasional. “Kami ingin memastikan bahwa pasokan LPG 3 kg tetap
aman dan tersedia di masyarakat selama momen libur, tanpa kelangkaan maupun lonjakan harga yang tidak wajar,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Dukungan Infrastruktur dan Pengawasan
Pertamina menyatakan telah menyiagakan seluruh rantai distribusi mulai dari Stasiun Pengisian dan
Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), agen, hingga pangkalan untuk mempercepat penyaluran LPG ke masyarakat.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selain menambah stok, Pertamina juga melakukan monitoring harian terhadap pasokan dan distribusi LPG
termasuk pelaporan dari daerah-daerah yang mengalami lonjakan permintaan.
Pertamina pun mengingatkan masyarakat untuk membeli LPG 3 kg hanya di pangkalan resmi agar mendapatkan
harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk wilayah Jakarta, misalnya
HET LPG 3 kg masih berada di kisaran Rp18.000 per tabung di pangkalan, sementara harga di pengecer bisa jauh lebih tinggi.
Jalur Pengaduan dan Layanan Konsumen
Pertamina membuka jalur layanan pengaduan dan informasi melalui call center 135 dan aplikasi MyPertamina, untuk melayani masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan LPG atau mencurigai adanya penyimpangan distribusi.
Masyarakat juga dapat melaporkan jika menemukan harga jual yang tidak sesuai HET atau praktik penimbunan di wilayah masing-masing.
Subsidi Tepat Sasaran dan Program Digitalisasi
Sejak 2023, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas telah mendorong program
digitalisasi dan pencatatan transaksi LPG subsidi agar lebih tepat sasaran
Masyarakat diminta menunjukkan KTP dan/atau Kartu Keluarga saat membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi, sebagai bagian dari validasi data.
Langkah ini juga menjadi upaya pemerintah untuk menghindari penyalahgunaan LPG subsidi
oleh pihak yang tidak berhak, seperti pelaku usaha besar atau industri yang seharusnya menggunakan LPG nonsubsidi.
Stok Nasional dalam Kondisi Aman
Hingga pekan terakhir Juni 2025, Pertamina menyebutkan bahwa stok nasional LPG subsidi berada di atas level aman
dengan coverage ratio lebih dari 18 hari. Artinya, jika distribusi terhambat sekalipun, ketersediaan pasokan masih cukup untuk melayani masyarakat.
NADIA4D Pertamina juga siap melakukan penyaluran ekstra (extra dropping) jika dibutuhkan, terutama di titik-titik yang menunjukkan tren peningkatan konsumsi melebihi prediksi.
Penutup: Layanan Energi Tak Kenal Libur
Dengan penambahan 7,38 juta tabung LPG 3 kg, Pertamina menunjukkan komitmennya bahwa layanan
energi untuk rakyat tidak boleh terputus, bahkan saat libur panjang sekalipun
Masyarakat diimbau tetap tenang, membeli LPG di tempat resmi, dan melaporkan jika terjadi penyimpangan.
Ketersediaan LPG yang terjaga bukan hanya menjamin kenyamanan masyarakat, tetapi juga bagian
dari stabilitas ekonomi mikro di tengah naiknya aktivitas rumah tangga dan usaha kecil selama masa liburan.
Baca juga: Presiden Perancis Emmanuel Macron Kunjungi Akademi Militer dan Candi Borobudur di Magelang