
Genjot 3 Juta Rumah, Para Raksasa Properti Kumpul di Hotel Bintang 5
Genjot 3 Juta Rumah, Para Raksasa Properti Kumpul di Hotel Bintang 5
Dalam upaya mewujudkan target ambisius pembangunan 3 juta rumah untuk rakyat, para pemain besar industri properti
Tanah Air berkumpul dalam sebuah forum strategis yang digelar di salah satu hotel bintang lima di Jakarta.
Pertemuan ini bukan sekadar ajang pertemuan bisnis biasa, tetapi menjadi simbol keseriusan sektor swasta mendukung program perumahan nasional.
Acara yang dihadiri oleh para direksi pengembang properti papan atas, asosiasi pengembang, perbankan, hingga
perwakilan pemerintah ini menjadi momentum penting dalam menyatukan langkah strategis untuk mendorong
percepatan pembangunan hunian, terutama di segmen rumah subsidi dan rumah layak huni.
Genjot 3 Juta Rumah, Para Raksasa Properti Kumpul di Hotel Bintang 5
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk membangun 3 juta rumah dalam beberapa tahun
ke depan sebagai bagian dari proyek penyediaan hunian nasional. Target ini mencakup berbagai jenis
hunian, dari rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), hingga rumah tapak dan vertikal untuk masyarakat menengah.
Namun, untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan sinergi erat antara pemerintah dan swasta
baik dari sisi pembiayaan, lahan, perizinan, hingga kemudahan akses pasar.
Direktur utama salah satu pengembang terkemuka menyatakan bahwa pihaknya menyambut positif inisiatif ini.
Kami siap mendukung pemerintah dengan mengembangkan rumah terjangkau berkualitas, tentu dengan
syarat dukungan infrastruktur dan regulasi yang kondusif,” ujarnya di sela-sela forum.
Bahas Skema Pembiayaan dan Insentif
Salah satu topik utama dalam pertemuan ini adalah skema pembiayaan perumahan Pihak perbankan dan
lembaga pembiayaan turut hadir memberikan masukan, termasuk perlunya inovasi dalam penyaluran KPR subsidi
penyederhanaan proses pengajuan kredit, dan penyesuaian suku bunga.
Pemerintah sendiri tengah menyiapkan sejumlah insentif fiskal seperti:
-
PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk rumah bersubsidi,
-
Penurunan pajak daerah untuk rumah pertama,
-
Kemudahan perizinan dan penyederhanaan IMB.
Dengan dukungan insentif tersebut, diharapkan pengembang dapat membangun rumah dalam jumlah besar tanpa mengorbankan kualitas bangunan.
Kolaborasi Multi-Pihak Diperkuat
Pertemuan di hotel mewah ini bukan hanya mempertemukan pengusaha dan regulator tetapi juga membuka ruang bagi kolaborasi lintas sektor.
Perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian PUPR, dan BUMN konstruksi turut serta
menjajaki kemungkinan percepatan legalitas lahan dan kerja sama pembangunan massal.
Salah satu gagasan yang mengemuka adalah pemanfaatan lahan-lahan milik negara yang tidak produktif untuk
dijadikan lokasi pembangunan rumah rakyat, dengan skema kerja sama operasional antara pemerintah dan swasta.
Baca juga:Pertama Kalinya Medsos Gantikan TV sebagai Sumber Berita
Bukan Sekadar Gimmick Elit
Meski pertemuan digelar di hotel bintang lima, acara ini bukan semata-mata simbol kemewahan.
Justru hal tersebut dimaknai sebagai bentuk keseriusan dan komitmen penuh dari pelaku industri properti nasional.